TIMES TULUNGAGUNG, MALANG – Pemkot Malang melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata atau Disporapar Kota Malang, menargetkan sebesar 3,3 juta kunjungan wisatawan pada periode tahun 2025.
Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi mengatakan, demi menuju target tersebut, pihaknya akan terus memperkuat langkah promosi pariwisata dengan lebih melibatkan peran dari para pelaku usaha hingga organisasi.
"Untuk mencapai target yang telah dicanangkan itu kami tentu berkolaborasi dan bergerak bersama, mulai pengusaha agen perjalan, perhimpunan hotel, sampai badan promosi pariwisata," ujar Baihaqi, Minggu (23/2/2025).
Target kunjungan wisata sebesar 3,3 juta yang telah ditetapkan untuk tahun 2025 ini, mengalami peningkatan tiga ribu kunjungan wisata dari periode sebelumnya yang mencapai 3 juta wisatawan.
Kemudian, dari keseluruhan angka target di 2024, Disporapar Kota Malang mencatat bahwa realisasinya lebih dari target, yakni sebesar 3,1 juta kunjungan wisata.
Kunjungan wisatawan sepanjang tahun 2024 lalu, masih tetap didominasi oleh pelancong dalam negeri dengan jumlah tiga juta orang lebih. Sedangkan wisatawan luar negeri tercatat sebanyak 67 ribu orang.
Jika diprosentasekan, maka kunjungan wisatawan pada 2024 telah terealisasi 104,05 persen dari jumlah target yang ada.
Oleh karena itu, Baihaqi tak memungkiri upaya dalam menggaet wisata tidak bisa hanya mengandalkan peran pemerintah saja, tetapi juga perlu andil pihak ekstrenal agar sektor pariwisata di Kota Malang bisa tetap hidup dan terus berkembang.
Ia menyatakan bahwa kawasan Kayutangan Heritage yang terletak di Jalan Jenderal Basuki Rahmat masih tetap menjadi primadona di mata para pelancong, dengan jumlah kunjungan 733.393 wisatawan di tahun 2024 lalu.
Penghitungan tersebut adalah akumulasi pengunjung di area koridor maupun di Kampung Heritage Kajoetangan. "Kalau destinasi yang unggulan tetap Kayutangan sampai ke Alun-Alun Merdeka," katanya.
Pihaknya pun juga memastikan terus memperkuat koordinasi dengan organisasi perangkat daerah lain, seperti Dinas Perhubungan hingga Dinas Lingkungan Hidup dalam upaya menarik lebih banyak kunjungan wisatawan ke Kota Malang.
"Kalau berbicara soal pariwisata itu semuanya memang bergerak, mulai dari penyediaan sarana prasarana, pengaturan lalu lintas, perawatan jalan, kondusivitas kota, perawatan taman supaya tetap indah, dan itu menjadi bagian dari semua unsur yang terlibat," jelasnya.
Selain itu, ditanya mengenai penambahan objek wisata baru, Baihaqi menyataka jika hal tersebut masih belum masuk di dalam rencana kerja tahun 2025. "Kami belum bisa menambah destinasi wisata baru, kami masih mempertahankan yang ada," ucapnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kunjungan Wisata Kota Malang Tahun 2025 Ditarget Tembus 3,3 Juta
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ronny Wicaksono |