TIMES TULUNGAGUNG, JAKARTA – Serangan udara Israel kembali mengguncang Jalur Gaza, Minggu (13/7/2025). Serangan mematikan ini menghantam pasar yang ramai dan titik distribusi air bersih di kamp pengungsi Nuseirat.
Sedikitnya 95 warga Palestina dilaporkan tewas, di tengah meningkatnya jumlah korban akibat perang Israel di Gaza yang kini telah menembus angka 58.000 jiwa.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, serangan di sebuah pasar di Kota Gaza menewaskan 17 orang, termasuk seorang dokter ternama, Ahmed Qandil.
Sementara itu, di kamp pengungsi Nuseirat, sebuah rudal Israel menghantam lokasi pengumpulan air, menewaskan 10 orang, tujuh di antaranya adalah anak-anak yang tengah antre untuk mendapatkan air minum. Sedikitnya 17 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut, menurut keterangan dari sumber medis setempat.
Militer Israel belum memberikan komentar resmi terkait serangan di pasar Kota Gaza. Namun, pihak militer menyatakan bahwa serangan di Nuseirat menargetkan seorang pejuang Palestina, namun meleset karena kegagalan teknis. Klaim tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.
Pakar hukum internasional dari Universitas Utrecht, Belanda, Jessica Dorsey, meragukan klaim Israel. Ia menilai bahwa militer Israel tidak mengambil langkah-langkah memadai untuk melindungi warga sipil di Gaza.
"Kesalahan memang bisa terjadi dalam perang. Namun melihat pola serangan terhadap warga sipil selama 21 bulan terakhir, kita perlu mempertanyakan apakah ini benar-benar kesalahan atau justru bagian dari pola operasi mereka," ujarnya kepada Al Jazeera.
"Dengan kemampuan militer canggih yang mereka miliki, seharusnya mereka bisa lebih presisi, bukan justru mengabaikan tanggung jawab," tambahnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina juga melaporkan bahwa jumlah korban tewas sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 58.026 orang. Lebih dari setengahnya merupakan perempuan dan anak-anak.
Selain itu, lebih dari 138.500 warga lainnya terluka, dan krisis kemanusiaan akibat blokade Israel terus memburuk. Sekitar 2,1 juta warga Gaza kini berada di ambang kelaparan. Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) juga melaporkan kematian bayi terbaru akibat malnutrisi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Rudal Israel Hamtam Pasar dan Titik Distribusi Air di Gaza, 95 Orang Meninggal
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |