TIMES TULUNGAGUNG, JAKARTA – Paris Saint-Germain (PSG) hanya tinggal selangkah lagi mencetak sejarah. Usai menggulung Real Madrid 4-0 di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, tim asuhan Luis Enrique akan menghadapi Chelsea pada laga final yang akan digelar Minggu mendatang (13/7/2025).
Jika menang, PSG akan meraih empat gelar utama atau Quadruple musim ini—prestasi yang belum pernah diraih sebelumnya dalam sejarah klub.
Saat melawan Real Madrid, PSG tampil dominan fengan kolektivitas dan efisiensi serangan. PSG mengunci kemenangan lewat dua gol Fabián Ruiz di babak pertama, serta gol dari Ousmane Dembélé dan Gonçalo Ramos.
“Kami sangat senang bisa melangkah ke final lagi. Ini musim yang luar biasa dan kami satu langkah lagi dari sejarah,” ujar Ruiz, yang menjadi bintang lapangan.
Laga final nanti menjadi penutup dari musim nyaris sempurna PSG. Mereka sebelumnya sudah mengamankan gelar Ligue 1 pada 5 April, meraih Coupe de France pada 24 Mei, dan menaklukkan Inter Milan 5-0 di final Liga Champions sepekan kemudian.
Pelatih Luis Enrique menegaskan bahwa kekuatan PSG bukan terletak pada satu-dua pemain bintang, melainkan pada kekompakan tim.
“Kami bukan tim yang dibangun dari nama besar, tapi dari kerja kolektif. Musim ini semua pemain berkontribusi, dan kami hanya tinggal selangkah lagi mencapai sesuatu yang historis,” ujarnya.
Dominasi Mutlak dan Misi Besar
Data pertandingan menunjukkan PSG benar-benar mendominasi. Mereka mencatatkan 631 umpan sukses berbanding 255 milik Madrid, serta penguasaan bola mencapai 67 persen. Real Madrid, tim dengan 15 gelar Eropa dan lima gelar dunia, tak mampu berbuat banyak.
PSG mencatatkan rekor mengesankan sepanjang turnamen ini, mencetak total 16 gol dan hanya kebobolan sekali dalam enam pertandingan. Dembélé yang baru pulih dari cedera, langsung tampil tajam dan mencetak dua gol sejak fase gugur dimulai.
“Ini pertama kalinya kami bisa memainkan Dembélé sebagai starter di turnamen ini, dan dia menunjukkan kenapa dia pantas disebut pemain terbaik musim ini,” ujar Luis Enrique.
Mengalahkan Bayang-Bayang Masa Lalu
Dulu, PSG kerap dianggap tim bertabur bintang tanpa prestasi nyata di kancah Eropa. Bahkan saat mereka diperkuat Lionel Messi dan Kylian Mbappé pun, trofi Liga Champions tetap jauh dari jangkauan. Namun musim ini berbeda.
Dengan tim yang lebih solid dan seimbang, PSG membuktikan bahwa kerja sama lebih kuat dari sekadar nama besar.
“Kami semua—pemain, staf, suporter, manajemen—telah mencetak sejarah bersama. Tapi perjuangan belum selesai. Kami akan menuntaskan ini di final,” tegas Enrique.
Laga melawan Chelsea akan menjadi ujian terakhir. Jika menang, PSG akan mengukir sejarah sebagai tim pertama yang meraih quadruple: Ligue 1, Coupe de France, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub dalam satu musim.
Apakah PSG siap menulis sejarah baru dalam sepak bola dunia? Jawabannya akan ditentukan di final nanti. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tantang Chelsea di Final Piala Dunia Antarklub, PSG Satu Langkah Lagi Menuju Quadruple Bersejarah
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |