Gaya Hidup

Dysmorphia, Gangguan Kejiwaan Karena Kurangnya Percaya Diri

Rabu, 12 Mei 2021 - 05:51
Dysmorphia, Gangguan Kejiwaan Karena Kurangnya Percaya Diri Ilustrasi: tak puas dengan wajah yang dimilikinya. (Foto: Freepik)

TIMES TULUNGAGUNG, JAKARTADysmorphia dinyatakan sebagai gangguan kejiwaan. Gangguan ini membuat anda berpikir bahwa anda selalu mempunyai cela pada tubuh anda, bahkan jika orang lain tak menggubrisnya. 

Gangguin ini membuat anda kehilangan rasa percaya diri, terutama di acara sosial. Bahkan pada kasus tertentu, penderita gangguan dysmorphia akan mengurung diri dan menghindari acara-acara sosial.

Dysmorphia dimulai ketika anda merasa tidak percaya diri dengan penampilan anda. Beberapa orang akan mencari bantuan melalui operasi plastik. Beberapa menutupinya dengan kosmetik. 

Dalam kasus yang parah, masalah ini dapat menyebabkan si penderita bunuh diri. Dilansir dari Mayo Clinic, masalah ini terjadi ketika anda terus mencari-cari kekurangan dalam diri anda. Bahkan jika itu cacat atau bekas luka kecil yang tidak diperhatikan oleh orang lain. 

Jika anda mengidap dismorphia, maka hanya dennga luka kecil tersebut anda akan merasa sangat malu dan cemas. Anda akan mulai menutup diri dari masyarakat dan menghindari bertemu dengan mereka. 

Jikapun mereka menghadiri acara sosial, sebentar-sebentar mereka akan pergi ke toilet untuk membetulkan make up mereka. Atau sekdar bercermin apakah ada cela dalam penampilan mereka. Meskipun mereka sudah berpenampilan sempurna, mereka tidak akan merasa puas. 

Mereka juga berpikir buruk pada orang lain, bahwa nanti jika bertemu dengannya mereka akan mengejek penampilannya. Penderita Dysmorphia akan melihat orang lain sebagai bahan bandingan dengan tubuh yang dimilikanya. 

Mereka akan terus bertanya kepada orang disbelahnya apakah penampilannya sudah sempurna? Dan meskipun temannya sudah menjawab bahwa penampilannya sudah sempurna ribuan kali dia tetap tidak akan percaya. 

Untuk mengatasi kegalauan mereka penderita dysmorphia akan mencari bantuan praktis melalui operasi plastik. Minimal, menutupi cela yang mereka miliki dengan make up. Bahkan dysmorphia akut akan melakukan operasi plastik berulang kali untuk hasil maksimal.

Namun, mereka juga taka akan berpuas diri begitu lama, mereka akan memperbaiki hasil operasinya lagi dan lagi dan lagi, hingga suatu tingkat dimana mereka tidak lagi terlihat seprti diri mereka sendiri. 

Jika anda memiliki gejala tersebut disarankan agar anda segera berkonsultasi dengan dokter pribadi anda atau mencari bantuan ahli psikologi untuk mengobati Dysmorphia ataupenyakit kejiwaan ini sebelum terlanjur parah.(*)

Pewarta : Khodijah Siti
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Tulungagung just now

Welcome to TIMES Tulungagung

TIMES Tulungagung is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.