TIMES TULUNGAGUNG – Pemasaran hewan kurban menjelang Idul Adha saat ini bisa dilakukan melalui berbagai cara. Selain berjualan di lapak-lapak pinggir jalan, kini para peternak ramai menjual hewan kurban melalui siaran langsung atau live di berbagai platform media sosial (medsos), seperti dilakukan peternak di Kota Malang.
Salah satu peternak milenial asal Kota Malang bernama Lucky Aditya memanfaatkan platform digital untuk memasarkan kambing kurbannya.
Berbekal perangkat tripod dan handphone (HP), Lucky satu persatu menunjukkan kambing dagangannya ke calon pembeli yang menonton di live streaming, mulai dari Instagram hingga Facebook.
Meski terbilang sederhana, namun ternyata cara pemasaran seperti ini terbilang sangat efektif untuk meningkatkan penjualan.
"Sekarang, pembeli lebih memilih cara penjualan hewan kurban model online semacam ini. Mungkin karena lebih efisien dan hemat waktu, dibandingkan harus datang ke kandang atau lapak satu persatu," ujarnya Lucky, Minggu (1/6/2025).
Bagi calon pembeli yang telah memilih hewan kurban secara daring, Lucky akan mengirimkan balik data berupa foto maupun video kondisi hewan kurban secara lengkap sebelum akad jual beli dilakukan.
Dari 30 kambing kurban yang ada di tempatnya, hampir semuanya laku terjual secara live streaming. Dan pembelinya tidak hanya didominasi dari wilayah Malang Raya saja, namun hingga Surabaya.
"Bisa dibilang, 80 persen penjualan dilakukan secara online karena jangkauannya lebih luas. Hanya satu orang yang memilih beli langsung ke kandang, sedangkan sisanya beli lewat cara online," ungkapnya.
Pemilik peternakan kambing This Is Farm di Jalan Lesanpuro Gang 2, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang ini mengaku pembelinya rata-rata perorangan. Dan jangkauan pun hingga hampir ke seluruh wilayah Jawa Timur.
"Untuk pembelinya, adalah kalangan perorangan. Dan tidak hanya dari wilayah Malang Raya saja, melainkan juga ada pembeli dari Sidoarjo dan Surabaya," bebernya.
Perlu diketahui, di peternakan This Is Farm, ia menyediakan berbagai jenis kambing kurban. Mulai dari yang termurah seharga Rp3 juta hingga yang termahal mencapai Rp8,5 juta per ekor.
Untuk kambing kurban peranakan etawa, harganya mulai Rp 5 juta sampai Rp 7,5 juta, lalu jenis senduro kisaran harga mulai Rp 4 juta keatas, kemudian jawa randu mulai Rp 3 juta hingga Rp 4,5 juta, crossbower mulai Rp 3 juta hingga Rp 4 juta.
"Namun yang menjadi best seller atau yang laris penjualannya, yaitu kambing peranakan etawa jerabang dengan harga Rp 4,5 juta hingga Rp 8,5 juta," tandasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Inspiratif, Peternak Milenial Kota Malang Pasarkan Kambing Kurban Lewat Live Medsos
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ronny Wicaksono |